Senin, 29 September 2008

Bulan Sura (Muharam) berkenaan dengan Hari Jadi Kota Cirebon

Di Cirebon Sura berdasarkan hari pertama ke sepuluh di bulan Muharam yang juga bertepatan dengan Tahun baru Jawa dan Tahun baru Islam. Kota Cirebon sendiri hari Jadinya bertepatan dengan 1 Sura 1445. Peringatan Tahun baru Islam dan juga hari jadi Cirebon biasanya di rayakan oleh masyarakat Cirebon khususnya keluarga dari Keraton dengan mengadakan acara "Memaca Babad Cirebon" dan juga ada prosesi tertentu di Komplek Makan Sunan Gunung Djati (Gunung Sembung). Biasanya Pemerintah beserta masyarakat setempat mengadakan upacara selamatan berupa festival kebudayaan Cireboon, pameran dan lain-lain.

Didalam bulan muharram juga terkait dengan beberapa kejadian bersejarah. Tanggal 10 Muharram yang kita kenal dengan hari Asyura. Pada hari ini biasanya umat muslim melakukan puasa sunah Asyura. Dipercaya bahwa pada tanggal ini adalah kejadian pertama Adam dan Hawa di turun kan ke dunia akibat kesalahan yang telah mereka lakukan di Syurga, kisah Nabi Idris, mendaratnya kapal Nabi Nuh, Nabi Ibrahim yang diselamatkan dari api yang membakar dirinya, Nabi Musa mendapat 10 perintah tuhan, nabi Yusuf bebas dari penjara akibat fitnah Zulaikha, Nabi Yakub yang bisa meliahat dari kebutaannya, Nabi Yunus keluar dari perut ikan, Nabi Ayub sembuh dari sakit yang dideritanya, Bertemunya nabi Yusuf dan Yakub yang terpisah selama 40 tahun, hari lahirnya Nabi Isa dan diangkatnya beliau ke Syurga, nabi Muhammad saw menikah dengan Siti Khadijah dan masih banyak lagi kejadian-kejadian bersejarah dalam Islam lainnya.

Di Cirebon sendiri masyarakat tradisional masih melakukan Selametan, Sedekah berupa "Bubur Sura atau Bubur Slabrak" yang di bagikan ke tetangga dan saudara terdekat. Bubur ini terbuat dari beras yang dicampur dengan santan. yang diatasnya di taburi dengan beberapa pelengkap seperti tempe, kacang goreng, bawang goreng dan lain-lainnya, yang rasanya khas. Pesan yang di sampaikan dari bubur ini sangat jelas bahwa bubur itu sendiri berwarna putih yang melambangkan hari Asyura yang artinya Suci dan beberapa pelengkap itu sendiri melambangkan bahwa di hari tersebut banyak terjadi event-event bersejarah yang kita harus selalu ingat untuk menambah keimanan kita. Kapan dimulainya adat bubur Sura ini juga masih belum jelas kemungkinan di mulai pada saat jaman para Wali. Tapi sekilas kita bisa tahu bahwa pesan yang disampaikan bahwa selain kita memperingati hari bersejarah umat islam juga kita melatih diri untuk senantiasa bersedekah dan berbagi dengan orang lain di sekitar kita.
Sumber http://carubannagari.blogspot.com 29 Februari 2008

Tidak ada komentar: