Senin, 29 September 2008

Maestro Tari Topeng Menderita Lumpuh

www.cirebonkotaku.blogspot.com
Cirebon (ANTARA News) - Mimi Rasinah (80), mestro topeng Cirebon, sudah lebih dua tahun mengalami lumpuh sebelah tubuhnya akibat stroke dan kini hanya terbaring lemah di rumahnya di Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu.

"Mimi Rasinah sangat perlu uluran tangan dermawan karena sudah tidak punya apa-apa lagi. Satu-satunya yang bisa dilakukan untuk dapat uang adalah dengan melelang topeng dan benda-benda pusaka milik Mimi," kata Ade Jayana (27), suami Erli Rasiah (22), cucu Mimi Rasinah kepada wartawan di Indramayu, Selasa.

Ia mengungkapkan, Mimi menghabiskan hidupnya demi pengembangan tari topeng, bahkan saat terkena stroke pertama Desember tahun 2006, juga disebebkan karena kelelahan setelah pulang mengajar tari topeng di salah satu SMA di Indramayu.

"Karena kekelahan, Mimi terjatuh setelah mengambil air wudlu. Sampai sekarang, sudah dua tahun hanya berbaring saja," kata Ade, lulusan STSI Bandung.

Selanjutnya Erli menjelaskan, saat ini dia meneruskan kegiatan latihan tari topeng di sanggar tari "Mimi Rasinah" di rumahnya di Ds Pekandangan, Kec Indramayu.

"Mimi minta latihan tari terus jalan, dan banyak murid yang masih terus berlatih sampai sekarang," katanya.

Ia juga mengungkapkan, dirinya menunggu janji Pemkab Indramayu untuk mengganti biaya penampilan Grup Tari Topeng Mimi Rasinah di Gedung Sangkuriang Bandung pertengahan Januari 2008 lalu, karena saat itu biaya ditanggung oleh keluarganya.

"Saat itu saya tampil mewakili Indramayu. Biaya kami tanggung dulu, soalnya Pemkab janji akan mengganti biaya pementasan. Namun sampai sekarang belum ada kejelasan, padahal kami sangat membutuhkan uang," katanya.

Karena terdesak kebutuhan obat-obatan itu, dua topeng kebanggaan Mimi Rasinah yaitu Topeng Kelana Dursasana dan Topeng Kelana Gandrung, akan dilelang untuk mendapatkan uang.

"Mimi juga akan melelang dua uang benggol warisan dari ayahnya yang dulu sempat ditawar orang eropa sampai Rp 10 juta," katanya yang berharap ada uluran tangan dari Pemerintah.

Mimi rasinah sejak tahun 1990 sudah berkelana untuk pentas tari topeng ke luar negeri antara lain di Jepang, Belanda dan sejumlah negara lainnya.

Mimi Rasinah yang lahir di Indramayu 3 Februari 1930 itu sekarang merupakan satu-satunya maestro topeng yang tersisa setelah wafatnya Sawitri, maestro topeng asal Losari, Cirebon, tahun 1999.

Sejak kecil Mimi Rasinah sudah menggeluti tari topeng yang diajarkan oleh ayahnya, dan keseriusan Mimi Rasinah dalam menggeluti kesenian ini dibuktikan dengan profesinya sebagai penari topeng yang tetap mempertahankan tradisionalitas, sehingga banyak yang menyebutnya klasik.

Di seputar Cirebon, karakter tari topeng mempunyai macam dan bentuknya, seperti wilayah Timur Cirebon tepatnya di Desa Astanalanggar dengan tokohnya Dewi dan Sawitri yang dua-duanya sudah wafat.

Di sebelah Barat terdapat di Palimanan, Cirebon dengan tokohnya Wentar, Koncar, Ami, Dasih dan Suji. Juga di Desa Slangit, Klangenan, Kabupaten Cirebon ada juga maestro yang dulu berjaya antara lain Sutejo, Suparta, Sujaya, Sujana, dan Keni.

Saat ini tari topeng tidak lagi menjadi seni pertunjukan pada acara hajatan seperti pernikahan atau sunatan karena perannya sudah tergeser oleh organ tunggal yang dianggap lebih moderen.(*)

Tidak ada komentar: